- Sejarah Pendirian Madrasah Aliyah Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh Sukabumi
Pondok
Pesantren Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh Kota Sukabumi yang terletak di Kelurahan
Gunungpuyuh Kecamatan Gunungpuyuh Kota Sukabumi merupakan sosok pesantren yang
mengalami sejarah cukup panjang. Jika ditelusuri lebih jauh keberadaannya,
sampai sekarang telah mengalami 5 (lima) fase, yaitu :
Fase
Pertama :
Fase
Pertama merupakan fase perintisan dimulai di Desa Cantayan Kecamatan Cikembar
Kabupaten Sukabumi yang pada awalnya merupakan sebuah pengajian masyarakat yang
didirikan oleh K.H.
Abdurrohim (orangtua dari K.H. Ahmad Sanusi), dan selanjutnya sepulang beliau
mukim dari tanah suci Makkah Al-Mukarromah maka didirikanlah Pesantren Cantayan
oleh K.H. Ahmad Sanusi pada tahun 1922 yang merupakan cikal bakal berdirinya
Pondok Pesantren Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh Sukabumi.
Dari
pesantren Cantayan inilah banyak dilahirkan para Kyai yang mendirikan pesantren
lagi seperti di Sukabumi, diantaranya almarhum K.H. Masthuro sebagai pendiri
Pondok Pesantren Al-Masthuriyyah Tipar Cisaat, K.H. Sanusi sebagai pendiri
Pesantren Sunanul Huda Cikaroya, K.H. Dadun Abdul Qohar sebagai pendiri Pondok
Pesantren Ad-Da’wah Cibadak Sukabumi.
Selanjutnya
K.H. Ahmad Sanusi mendirikan pesantren di Genteng Babakan Sirna dalam rangka
strategi perjuangan melawan penjajah Belanda. Adapun alumni Pesantren Babakan
Sirna tersebut diantaranya K.H. Yusuf Tajiri dari Pesantren Darussalam Wanaraja
Garut, K.H. Ma’shum dari Pesantren Bondongan Bogor, K.H. Soleh Iskandar dari
Pesantren Darul Qolam Ciampea Bogor.
Dalam
bidang social kemasyarakatan dalam rangka mempersatukan ummat Islam yang merupakan
kekuatan untuk menghadapi penjajah Belanda, maka K.H. Ahmad Sanusi mendirikan
AII (Al-Ittihadul Islamiyyah) yang anggotanya terdiri dari para Kyai Mu’allimin
dan Masyarakat. Visi dan Misi Pesantren
Cantayan dan Babakan Sirna Genteng adalah Pendidikan, Da’wah dan Perjuangan.
Fase Kedua (Tahun 1933 sampai dengan 1945)
Fase
mempersiapkan kemerdekaan, sepulangnya K.H. Ahmad Sanusi dari Internir Jakarta
tahun 1932, beliau mendirikan Majelis Pengajian di Cipelang Kebon Danas
Sukabumi yang dihadiri oleh seluruh masyarakat Sukabumi, dan bahkan dari luar
Sukabumi (Jawa Barat). Selanjutnya pada tahun 1933 beliau membeli tanah seluas
kurang lebih 15.000 m2 di Gunungpuyuh, yang asalnya rawa berbentuk
tapal kuda lalu di keringkan, ditimbun dengan tanah dan dibuatkan got yang
besar untuk mengalirkan air, setelah kering, mula-mula dibuatkan masjid dan
pesantren. Sedangkan santri yang menuntut ilmu disana sebagian lagi santri
berada/bertempat tinggal di rumah penduduk sekitarnya.
Selanjutnya
seiring dengan semangat ingin melepaskan diri dari belenggu penjajahan Belanda,
maka para santri selain di persiapkan sebagai calon ulama, juga dipersiapkan
sebagai pejuang. Para santri bersama K.H. Ahmad Sanusi dan tokoh-tokoh Nasional
lainnya seperti Bung Karno. H.O.S Cokroaminoto, Ali Sastro Amijoyo berjuang,
dengan tujuan bersama-sama memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Pada saat itu
pesantren di jadikan markas Sabilillah dan Hizbullah dengan motivasinya dalam
rangka menciptakan pemimpin-pemimpin bangsa yang berilmu amaliyah dan beramal
ilmiyah berjuang demi tegaknya Izzul Islam wal Muslimin serta kemerdekaan
Indonesia. Adapun Visi dan Misinya adalah pendidikan, da’wah dan perjuangan,
serta kemaslahatan ummat.
Hubungan
dengan masyarakat sekitarnya terjalin dengan baik karena masyarakat sekitarnya
cukup mendukung keberadaan pesantren ini, sehingga para santri dari berbagai
daerah di seluruh Indonesia bertempat tinggal sementara di rumah-rumah
masyarakat sekitar pondok pesantren. Pada tanggal 16 Syawal 1358 H bertepatan
dengan tanggal 20 Desember 1937 dibuka perguruan Syamsul ‘Ulum yang dibagi tiga
tingkat, setiap tingkatnya santri belajar selama empat tahun dengan diajarkan
berbagai ilmu agama.
Adapun para
pengajarnya adalah sebagai berikut :
Pendiri / Guru
Besar :
K.H. Ahmad
Sanusi bin K.H. Abdurrohim
Pembantu :
1.
K.H.A.
Zakasyie Sanusi
2.
K.H.A.M.
Badri Sanusi
3.
K.U.
Juwaeni
Sedangkan alumni-alumni pada fase ini adalah sebagai berikut :
1.
K.H.
Khoer Affandi
Pimpinan Ponpes
Miftahul Huda Manonjaya Tasik Malaya
2.
K.H.
Tubagus Bakri
Pimpinan Ponpes
Sempur Purwakarta
3.
K.H.
Endang Muchtar
Pimpinan Ponpes
Cipanas Cianjur
4.
Prof.
DR. K.H.E.Z Muttaqin (Alm)
Ketua MUI Jawa
Barat / Rektor UNISBA Bandung
5.
Prof.
DR. Ibrahim Hussein
Rektor PTIQ
Jakarta / Ketua Komisi Fatwa MUI Pusat
Fase Ketiga (tahun 1946-1950)
Merupakan fase mempertahankan kemerdekaan, para santri disamping
mempelajari ilmu agama juga sebagai da’i dan pejuang. Disamping AII, didirikan
pula organisasi pemuda seperti BII (Barisan Islam Indonesia) sebagai ujung
tombak dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Yang menjadi pokok dalam
pelajaran agama disamping ilmu lainnya adalah menghafadz al-Qur’an 30 Juz.
Semua putra K.H. Ahmad Sanusi di didiknya sendiri. K.H. Ahmad
Sanusi (Alm) telah mengarang berbagai kitab dari yang kecil sampai yang besar
sebanyak 414 karangan dari berbagai disiplin ilmu. Diantara karangannya yang
tersebar di kalangan masyarakat atau majlis ta’lim ialah kitab Raudlatul’ Irfan
fii Ma’rifatil Qur’an sebanyak 30 Juz.
Beliau diangkat oleh pemerintah sebagai anggota BPUPKI dan mendapat
kehormatan dari pemerintah berupa Bintang Maha Putra Utama. Kemudian beliau
wafat pada tanggal 15 Syawal bertepatan dengan tanggal 15 Februari 1950 yang
kemudian di makamkan di tempat pemakaman keluarga.
Fase Keempat (tahun 1950-1964)
Merupakan fase kemerdekaan. Setelah K.H. Ahmad Sanusi wafat, maka
Pondok Pesantren Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh Sukabumi di lanjutkan oleh putranya
yang tertua yaitu K.H.A. Zarkasyie Sanusi dan pesantren masih tetap pada visi
dan misi semula pendidikan, da’wah dan perjuangan.
AII berubah menjadi PUII pada tahun 1952 digabungkan dengan
organisasi Perikatan Oelama Indonesia (POI) yang didirikan oleh K.H. Abdul Halim. Kemudian PUII dan
POI di Fusi kan di Bogor menjadi PUI (Persatuan Umat Islam).
Cita-cita beliau yang sangat menginginkan agar bersatunya umat
Islam kemudian diteruskan oleh putra-putranya yang dimana pada waktu itu
terjadi perpecahan di kalangan pemimpin Islam yaitu dari Masyumi seperti NU,
PSII dan PERTI maka beliau justru menggabungkan (memfusikan) kedua organisasi
tersebut.
Pada tahun 1953 didirikan Madrasah persiapan dan Madrasah
Tsanawiyah dengan kurikulum dari PB PUI di Majalengka, dan pada tahun 1956
didirikan Madrasah Aliyah dengan kepala sekolahnya K.H.A. Zarkasyie Sanusi.
Fase Kelima (tahun 1964-sekarang)
Setelah K.H.A. Zarkasyie Sanusi wafat, maka pimpinan pesantren
diteruskan oleh putra kedua dari K.H. Ahmad Sanusi yaitu K.H.A.M. Badri Sanusi
dengan tetap meneruskan visi dan misi dari orangtuanya yaitu pendidikan, da’wah
dan perjuangan.
Perguruan Syamsul ‘Ulum mempunyai tiga kegiatan yaitu :
1.
Bidang Pendidikan Formal,
Bidang
Pendidikan Formal, yaitu mulai dari TK, MI, MTs, MA/MAK dan SMK. Kemudian pada
tahun 1980, didirikan Perguruan Tinggi yang memiliki tiga fakultas yaitu :
Fakultas Syari’ah dengan Jurusan Ahwal Al-Syakhshiyyah (AS). Fakultas Tarbiyah
dengan jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik dengan jurusan Ilmu Administrasi Negara (IAN).
2.
Pendidikan Non Formal / Luar Sekolah,
Yaitu : Pondok
Pesantren Putra dan Putri serta Ma’had Salafi dengan jumlah santri sebanyak
1390 orang.
3.
Pendidikan Informal
Yaitu : da’wah
berupa majlis ta’lim yang sampai sekarang berjumlah 120 cabang majlis ta’lim
kaum bapak dan kaum ibu serta Kulliyatul Mu’allimin yang merupakan Ma’hadul Aly
(pesantren tinggi) dengan melibatkan masyarakat yang pesertanya para mu’allimin
dan asatidz.
Berbagai usaha ekonomi kemasyarakat dengan melibatkan majlis
ta’lim, maka di galakan dengan dibentuknya Koperasi Pondok Pesantren Syamsul
‘Ulum (KOPONTREN) dan Koperasi Simpan Pinjam Syari’ah seperti BMT (Baitul Maal
Wattamwil). Usaha-usaha Majlis Ta’lim menambahkan hasil yaitu hasil-hasil dari
daerah dan di manfaatkan oleh daerah lain, sehingga terjadilah perputaran
perekonomian dari satu daerah ke daerah yang lain dengan dipelopori oleh Majlis
Ta’lim. Majlis Ta’lim disamping sebagai tempat kajian ilmu dan da’wah juga
sebagai sarana penggerak ekonomi masyarakat sekeliling dan warga Majlis Ta’lim
Kemudian Pondok Pesantren diteruskan oleh putra putri dari K.H.A.M.
Badri Sanusi yaitu : DR. K.H.E.Z. Abidin, Drs. K.H.M. Abdurrahman, Dr. K.H.D.
Ismatullah Mahdi, SH.MH dan Dra. Hj. Neni Fauziah SA., M.Ag. dengan
organisasinya sampai saat ini yaitu organisasi PUI (Persatuan Ummat Islam).
Masyarakat Dan Potensi Daerah
Pondok Pesantren Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh Sukabumi terletak di
Kelurahan/Kecamatan Gunungpuyuh Kota Sukabumi Propinsi Jawa Barat. Lokasi
pondok pesantren berada di tengah-tengah Kota yang tepatnya di Jalan
Bhayangkara No. 33 berdekatan dengan pusat kegiatan Pendidikan Kepolisian
Sekolah Calon Perwira (SECAPA POLRI).
Tingkat pendidikan masyarakat sudah berada pada tahap menengah.
Pada akhir tahun 2000, penduduk masyarakat Sukabumi yang dapat mengikuti
pendidikan lanjutan dan perguruan tinggi sekitar 20%, sedangkan yang lainnya
baru setingkat SD dan SLTP. Dalam hal pemeluk umat beragama 98.9% beragama
Islam, selebihnya pemeluk agama Protestan, Katolik, Hindu dan Budha. Sementara
kehidupan penduduk sukabumi mayoritas sebagai petani dan pedangang.
Sedangkan potensi wilayah sukabumi yang potensial dikembangkan
antara lain sector pertanian, perkebunan, kehutanan, pertambangan dan
pariwisata.
Pengelolaan Pesantren
Pengelolaan Pondok Pesantren Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh Sukabumi
pada awalnya menganut manajemen tradisional dengan figure seorang Kyai. Ini
terjadi pada fase pertama, kedua, dan awal fase ketiga dimana Pondok Pesantren
dipimpin oleh K.H. Ahmad Sanusi (Alm), K.H.A. Zarkasyie Sanusi dan K.H.A.M.
Badri Sanusi (Alm), sedangkan pada fase keempat dan kelima sekarang ini
kepemimpinan pondok pesantren bersifat kolektif (kolehial) yang terdiri dari
empat orang pengelola langsung yaitu : DR. K.H.E.Z. Abidin, Drs. K.H.M.
Abdurrahman, Dr. K.H.D. Ismatullah Mahdi, SH. MH. Dan Dra. Hj. Neni Fauziah,
SA., M.Ag, mereka adalah putra-putri dari K.H.A.M. Badri Sanusi, untuk
mengelola pesantren sehari-hari maka dipercayakan kepada Drs. K.H.M.
Abdurrahman Badri Sanusi serta dibantu oleh keluarga besar K.H. Ahmad Sanusi
dan para alumni Pondok Pesantren Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh Sukabumi.
Adapun penyelenggara pendidik dibawah naungan Yayasan Pendidikan
Islam (YASPI) Pondok Pesantren Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh Sukabumi sebagai
nadzir dan pemegang amanat dari masyarakat Ummat Islam. Para pengelola
pesantren semuanya meneruskan visi dan misi kakek dan orangtuanya yaitu
pendidikan da’wah dan perjuangan diantaranya di dalam bidang tulis menulis
telah menamatkan kitab Raudlatul ‘Irfan fii Ma’rifatil Qur’an 30 Juz dan
kitab Hidayatussalikin fi Tatarjamati Riyadusshalihin.
Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan operasional kegiatan
sehari-hari pimpinan pondok pesantren membentuk Lembaga Ekonomi Ummat (BMT)
Kopontren dan bentuk usaha lainnya.
Kegiatan Pendidikan
Pendidikan Pondok Pesantren Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh Sukabumi
adalah suatu lembaga yang menerima santri dan memberikan kesempatan kepada
mereka untuk sekolah di tingkat SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi.
1.
Pendidikan Sekolah
Adapun
pendidikan sekolah yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Syamsul ‘Ulum
Gunungpuyuh Sukabumi terdiri dari TK/RA, TKQ/TPQ, dan TPA, Madrasah Tsanawiyah
(MTs), Madrasah Aliyah (MA), Madrasah Aliyah Keagamaan (MAK), Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) dan Perguruan Tinggi dengan nama Sekolah Tinggi Agama Islam
(STAI) dan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (STISIP) yang akan dirintis
menjadi Universitas K.H. Ahmad Sanusi Kurikulum yang dipergunakan mengacu pada
kurikulum Departemen Agama dan Departemen Pendidikan Nasional dan kurikulum
Intern lembaga yang merupakan ciri khas dari lembaga.
2.
Pendidikan Luar Sekolah
2.1.Pendidikan Pondok Pesantren
Kegiatan
Pendidikan Pondok Pesantren Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh Sukabumi terdiri dari
pengajian para santri yang dilaksanakan pada setiap hari (ba’da Ashar, ba’da
Maghrib, ba’da Isya dan ba’da Shubuh). Disamping itu para santri diberikan
keterampilan berbahasa Arab dan Inggris serat mengadakan pengajian pasaran
kitab kuning dan Pendidikan dan Latihan Keterampilan Ramadhan (DIKLATRAM) yang
dilaksanakan setiap bulan Ramadhan, yang bekerjasama dengan Lembaga Pembinaan
dan Pengembagan Kreatifitas Siswa/Santri (P2KS). Program DIKLATRAM di khususkan
bagi para santri dan siswa sekolah tiap-tiap tingkatannya serta mengadakan
kegiatan pesantren kilat (PASKIL) setiap akhir libur semester atau libur
panjang yang pesertanya disamping para santri dan siswa pesantren Syamsul ‘Ulum
ada juga yang berasal dari luar santri dan siswa Syamsul ‘Ulum.
Di dalam
pengkajian masalah dan bahtsul qutub diselenggarakan oleh Ma’had Ali dengan
pesertanya para ustadz dan mu’alim dari tiap-tiap majelis ta’lim kota dan
kabupaten dengan materi yang disajikan meliputi bidang tafsir, hadist, tauhid
dan akhlak serta berbagai perkembangan agama dan pembangunan.
2.2.Kegiatan Majlis Ta’lim bapak-bapak /
ibu-ibu
Kegiatan Majlis
Ta’lim bapak-bapak dan ibu-ibu yang diselenggarakan pada setiap hari sabtu dan
ahad yang diikuti kurang lebih oleh 120 cabang majlis ta’lim dari Kota dan
Kabupaten Sukabumi
2.3.Kulliyatul Mu’allimin (Ma’hadul Aly)
Kulliyatul
Mu’allimin merupakan pesantren tinggi (Ma’had Aly) yang pesertanya dari
kalangan mu’allim dan ustadz yang rata-rata mempunyai majlis ta’lim di
kampungnya masing-masing, sehingga materi yang disajikan disamping ceramah dari
guru besar, pengajian di meriahkan dengan diskusi permasalahan kontemporer dan up
to date (terbaru) yang muncul di kalangan masyarakat yang dibina para
mu’allim dan ustadz di daerahnya.
2.4.Majlis Mudzakarah
Majlis
Mudzakarah dilaksanakan setiap malam Rabu dalam satu bulan empat kali,
pesertanya dari kalangan para asatidz dan asatidzah pondok pesantren, juga dari
masyarakat sekitar. Majlis ini dijadikan sebagai upaya peningkatan kualitas
keilmuan staf pengajar di lingkungan pondok pesantren, juga sebagai wahana
untuk memecahkan permasalahan baru dalam keilmuan Islam yang timbul di
masyarakat, dan ummat sangat memerlukan pemecahan.
2.5.Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan
Ekstrakurikuler dan Pondok Pesantren Syamsul ‘Ulum ditangani oleh suatu lembaga
Pembinaan Pengembangan Kreatifitas Santri/Siswa (P2KS) yang menangani tiga
bidang kegiatan:
1.
Bidang Keilmuan
Seperti Bahtsul
Kutub, Khalaqoh/Diskusi, dan Cerdas Cermat, Pidato dalam bidang bahasa Arab,
Inggris, Indonesia, dan bahasa Daerah.
2.
Bidang Olahraga
Seperti : Seni
Bela Diri (pencaksilat), Volley Ball, Basket Ball, Foot Ball, Tenis Meja dan
lain-lain.
3.
Bidang Seni
Seperti : Seni
baca Al-Qur’an, Drama, Puisi, Qasidah, Marawis dan Vokal Group. Dimana para
santri dapat memilih sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing, dan
kegiatannya dibimbing oleh para Pembina dan guru pembimbing kegiatan
ekstrakurikuler lainnya, seperti kegiatan Pramuka, Kursus Computer dan
Keterampilan lainnya.
3.
Ciri Khas Pondok Pesantren
Sistem
Pendidikan Pondok Pesantren Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh Sukabumi adalah menganut
system intern lembaga yaitu dengan minitik beratkan kepada pembahasan kitab
kuning dan penafsiran Al-Qur’an juga tahfidz Al-Qur’an 30 Juz serta
pengembangan bahasa Arab-Inggris dan keterampilan kepemimpinan.
Santri,
Kyai dan Ustadz/Guru
Jumlah santri
yang menimba ilmu di Pondok Pesantren Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh Sukabumi saat
ini berjumlah 1065 orang dengan perincian sebagai berikut :
RA/TK :
TKQ :
TPQ :
MTs :
MA :
MAK :
SMK :
STAI :
STISIP :
|
50 Orang
50 Orang
50 Orang
315 Orang
200 Orang
90 Orang
150 Orang
405 Orang
300 Orang
|
Yang tertampung
di asrama pada saat ini baru 650 orang yang lainnya merupakan santri dan siswa
yang berdomisili di luar asrama. Para santri dan siswa tersebut diasuh oleh 92
Orang Ustadz/Guru dan 15 Karyawan. Mereka mengasuh, membina, membimbing dan
melayani para santri atau siswa sesuai dengan tingkat keilmuannya masing-masing.
Latar belakang
pendidikan para ustadz/guru tersebut berasal dari lulusan pesantren khusus,
pendidikan kejuruan, sarjana-sarjana Agama dan berbagai keahlian lainnya.
Adapun motto dari lembaga Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh Sukabumi yang dijadikan
oleh para santri sebagai nilai-nilai perjuangan melalui intisab yang isisnya :
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
اللهُ غَايَتُنَا وَالإِخْلاَصُ مَبْدَؤُنَا وَالإِصْلاَحُ سَبِيْلُنَا وَاْلمحَبَّةُ شِعَارُنَانُعَاهِدُ اللهَ
عَلَى الصِّدْقِ وَالإِخْلاَصِ وَاليَقِيْنِ وَطَلَبِ رِضَى اللهِ
فِى الْعَمَلِ بَيْنَ عِبَادِهِ بِالتَّوَكُلِ عَلَيْهِبِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
بِسْمِ اللهِ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ اْلعَظِيْمِ.
اللهُ أَكْبَرْ 3x
Artinya : Dengan
Menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Aku bersaksi bahwa
tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad Saw adalah utusan
Allah. Allah Tujuan Pengabdian Kami, Ikhlas Dasar Pengabdian Kami, Cinta
Lambang Pengabdian Kami, kami berjanji kepada Allah untuk berlaku benar dan
ikhlas serta yakin dan mencari keridhoan Allah dengan bertawakal kepada-Nya.
Dengan
menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dengan nama Allah
tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang Maha Tinggi
dan Maha Agung.
Allah
Maha Besar; Allah Maha Besar; Allah Maha Besar.
Bidang
Usaha Ekonomi
Dana
penyelenggaraan dan pengelolaan Pondok Pesantren Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh
Sukabumi selain diperoleh dari sumbangan dan infak santri dan siswa yang berupa
iuran wajib dan sumbangan lainnya, pihak pesantren menerima berbagai sumbangan
dari donator, baik perorangan atau lembaga swasta maupun lembaga pemerintah
serta menggali dana melalui usaha-usaha seperti Kopontren, untuk membantu
kesejahteraan ustadz/guru dan para santri, kemudian usaha simpan pinjam syariah
(BMT) yang melibatkan masyarakat luas.
Pengembangan
Pondok Pesantren
Program
pengembangan Pondok Pesantren Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh Sukabumi meliputi
bidang fisik dan non fisik serta program pemberdayaan masyarakat sekitar.
Pengembangan fisik, pihak pondok pesantren melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga
swasta atau pemerintah untuk menyelenggarakan pelatihan yang hasilnya dapat
dimanfaatkan untuk pengembangan fisik pondok dan mempartisipasikan masyarakat
didalam pembangunan.
Peningkatan
serta perluasan aset-aset lembaga melalui panitia pembangunan. Adapun
pembangunan bidang non fisik meliputi :
1. Mempartisipasikan
keluarga besar ahli waris pendiri pondok pesantren, para alumni, dan masyarakat
luas.
2. Memperluas
jaringan komunikasi dan kerjasama dengan berbagai pihak, baik didalam maupun
luar negeri.
3.
Mengadakan
pelatihan keahlian bagi para ustadz/guru sesuai dengan kompetensinya
masing-masing.
4.
Memberikan
beasiswa bagi santri/siswa yang berprestasi.
5.
Pengkaderan
keterampilan kepemimpinan bagi para ustadz/guru.
Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat sekitar meliputi :
1.
Mengadakan
kemitraan melalui pemeliharaan kebersihan, ketertiban dan keamanan.
2.
Mendirikan
balai kesehatan santri dan masyarakat.
3.
Pembinaan
ekonomi masyarakat.
4. Mengadakan
kerjasama usaha yang produktif dengan pihak Departemen Perdagangan,
Perindustrian dan Koperasi.
5. Mengadakan
proyek penggemukan sapi yang merupakan usaha terpadu pontren dengan masyarakat
Pakidulan.
Tentang Madrasah Aliyah
Madrasah Aliyah YASPI Syamsul ‘Ulum
Gunungpuyuh Sukabumi dalam mengembangkan eksistensi pendidikannya, mengacu
kepada Sistem Pendidikan Nasional yang bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, serhat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab, maka melalui lembaga
pendidikan, pembinaan dan pengembangan sumberdaya manusia secara utuh dan
komprehensif, berkesinambungan, terus menerus dikembangkan, agar mampu melayani
kebutuhan pembangunan dan kemajuan IPTEK dan IMTAK, mampu menghadapi tantangan
jaman dan perkembangan dunia pendidikan, maka MA YASPI
Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh Sukabumi mengembangkan 3 (tiga) program Studi yaitu :
1.
Program
Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
2.
Program
Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )
3.
Program
Keagamaan ( PK )
Demikian sekilas pandang historis MA
YASPI Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh Sukabumi, yang pada saat ini masih mendapat
kepercayaan masyarakat dalam mengelola pendidikan.
Identitas Madrasah Aliyah YASPI
Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh Sukabumi secara deskriptif dapat dipaparkan sebagai
berikut :
Nama Sekolah :
Madrasah Aliyah YASPI Syamsul ‘Ulum
Alamat Sekolah :
§ Jalan : Bhayangkara
No. 33
§ Kelurahan : Gunungpuyuh
§ Kecamatan : Gunungpuyuh
§ Kota : Sukabumi
Nama dan Alamat Yayasan/Penyelenggara Sekolah :
Yayasan Pendidikan Islam ( YASPI ) Pondok Pesantren Syamsul ‘Ulum
Gunungpuyuh Sukabumi.
·
NSS/NSM :
31 2 32 01 01 011
·
Jenjang
Akreditas : TERAKREDITASI “ A “
SK.
BAP-S/M.Provinsi Jawa Barat Nomor :
02.00/535/BAP-SM/XI/2010
·
Tahun
didirikan : 1933
·
Tahun
beroperasi : 1962
·
Status
Tanah :
Milik Yayasan
a.
Surat
kepemilikan tanah Sertifikat/Akte :
45, Tanggal 13 Januari 1953
Notaris TETU SUHARTATI, SH
Akte Pendirian YASPI Pondok Pesantren Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh Sukabumi,
tanggal 30 Januari 2007 Nomor : 398
b.
Luas
tanah : 15.000 m2
·
Status
Bangunan : Milik Yayasan
·
Sumber
Dana Operasional dan Perawatan : SPP
·
Akte
Yayasan : Ada
terlampir
·
Susunan
Pengurus Yayasan :
Ada terlampir
·
Foto
Copy Akte Yayasan :
Ada terlampir
·
Foto
Copy Bukti Kepemilikan
·
Tanah
Dan Bangunan :
Ada terlampir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar